Penyaluran Honor Kader Posyandu Desa Sandik Tetap Prioritas di Tengah Keterbatasan Anggaran

Published By

Ulung Briansyah Putra

  • 2025-12-10 07:15:54

Penyaluran Honor Kader Posyandu Desa Sandik Tetap Prioritas di Tengah Keterbatasan Anggaran

Sandik - Kabar gembira menghampiri para pejuang kesehatan masyarakat di garda terdepan. Sebanyak 80 orang kader Posyandu Desa Sandik hari ini, Kamis (4/12/2025), menerima honor mereka setelah melalui proses verifikasi anggaran yang ketat. Penyaluran ini menjadi bukti komitmen pemerintah desa dalam menghargai dedikasi para kader, meskipun dihadapkan pada tantangan berat berupa pengurangan transfer anggaran dari pemerintah pusat.

​Keputusan untuk tetap mencairkan honor ini diambil setelah pemdesa melakukan peninjauan mendalam terhadap pos-pos pengeluaran yang bisa dan tidak bisa dicairkan. Pengurangan transfer anggaran secara signifikan telah memaksa perangkat desa untuk mengambil kebijakan yang hati-hati dan memprioritaskan kegiatan esensial yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat, seperti Posyandu.

​Dalam pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh pihak desa, diputuskan dua poin utama terkait Posyandu. Pertama, dana untuk honor kader Posyandu tetap dicairkan, dan kedua, sisa biaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Posyandu juga turut diproses pencairannya. Hal ini menunjukkan bahwa program Posyandu, yang vital bagi kesehatan ibu dan anak, tidak terganggu oleh krisis anggaran.

​Prosesi pencairan honor bagi ke-80 kader tersebut dilaksanakan secara terpusat di Aula kantor desa Sandik. Kegiatan ini dimulai tepat pada pukul 08.30 WITA dan berlangsung hingga seluruh kader mendapatkan haknya. Kehadiran para kader pada waktu yang telah ditentukan adalah kunci kelancaran proses ini.

Kader Posyandu di Desa Sandik dikenal memiliki peran yang sangat penting. Mereka adalah ujung tombak dalam pelaksanaan program kesehatan dasar, mulai dari penimbangan balita, pemantauan tumbuh kembang, hingga penyuluhan gizi dan imunisasi. Tanpa dedikasi mereka, upaya pencegahan stunting dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat desa akan terhambat.

Kepala Desa Sandik, H. Abdul Rahman, dalam sambutannya menekankan bahwa honor ini adalah bentuk apresiasi dan bukan sekadar imbalan. "Kami tahu betul betapa beratnya tugas kader Posyandu. Mereka bekerja tanpa pamrih, mengorbankan waktu dan tenaga demi kesehatan anak-anak kita. Oleh karena itu, meskipun anggaran kami dipangkas, kami bertekad untuk memastikan honor kader Posyandu tidak terganggu," ujarnya.

Abdulrahman, juga menambahkan harapannya agar para kader tetap semangat dalam pengabdiannya di tengah masyarakat. Dan kami berharap, dengan cairnya honor ini, semangat pengabdian 80 kader Posyandu Desa Sandik akan semakin membara. Teruslah bekerja maksimal untuk melayani masyarakat kita," lanjut beliau.

Meski honor kader tetap disalurkan, Desa Sandik harus merelakan sejumlah program lain yang terpaksa ditunda atau dibatalkan sementara waktu. Verifikasi anggaran yang dilakukan merupakan langkah terakhir untuk menyeimbangkan antara kewajiban pelayanan publik dan realitas fiskal desa yang sedang berjuang.

Muaidi, Sekdes desa Sandik menjelaskan bahwa pemilahan dilakukan dengan prinsip skala prioritas. Anggaran yang dicairkan hanyalah yang bersifat wajib dan mendesak, seperti honor kader dan biaya operasional Posyandu, sementara anggaran kegiatan fisik atau pembangunan yang tidak terlalu mendesak sementara waktu harus tertunda.

Dengan total 80 kader, Desa Sandik memastikan bahwa setiap dusun dan lingkungan mendapatkan layanan Posyandu yang memadai. Setiap kader bertanggung jawab atas sejumlah kepala keluarga, menjadikan mereka sosok yang paling dekat dan terpercaya dalam hal kesehatan di lingkungan masing-masing.

Salah seorang perwakilan kader Posyandu, Siska, mengungkapkan rasa syukurnya. "Kami sangat bersyukur. Di tengah isu pemotongan anggaran, ternyata pemerintah desa tetap memprioritaskan kami. Honor ini sangat berarti untuk mendukung kegiatan kami sehari-hari," katanya.

Go Back Top